Menjadi Biasa

Ketika banyak orang berlomba-lomba menjadi berbeda agar mudah terlihat, maka di saat itu pula seseorang yang memilih menjadi biasa akan lebih terlihat.

Tapi intinya bukan ego ingin dilihat yang saya harapkan, tapi menjadi seorang biasa itulah kuncinya. Biar nggak terbebani ekspektasi apapun dari orang lain.

Biar saja motivator mengatakan kalimat semacam: “Kalo dia bisa menjadi orang sukses, maka Anda pun bisa!”, “Anda bisa menjadi apapun yang Anda mau!”

Saya pernah makan mentah-mentah kalimat tersebut, lalu berperilaku seakan saya adalah superhero yang bisa menyelamatkan dunia. Tapi nyatanya enggak selalu seperti itu.

Saya nggak menyalahkan motivator karena mengatakan hal tersebut, itu hak dia. Tapi ini murni kesalahan saya karena mudah termakan omongan orang. Nggak mikir mendalam. Setelah mengalami beberapa peristiwa yang tidak mengenakkan saya pun berkesimpulan bahwa kalimat itu tidak cocok untuk saya.

Saya yang sekarang justru cenderung memberikan panggung untuk orang lain saja. Biarkan mereka yang berada dalam sorotan mata masyarakat, saya memilih untuk berada di balik layar.

Seorang warga sipil yang juga seorang Youtuber bernama Ferry Irwandi bikin saya tersentak ketika membahas perihal menjadi orang biasa. Saya mikir, ternyata bener juga. Nggak salah menjadi biasa. Dengan beragam pengalaman selama ini, menjadi biasa adalah jalan ninjaku.

Memiliki cita-cita memang sebuah keharusan, biar tetap menikmati hidup. Tapi menjadi biasa adalah sebuah komitmen.

Untuk saya yang menulis sederet kalimat ini: “Santai aja, Bro…”